Senin, 23 Desember 2013

Perbuatan Yang Tidak Membatalkan Shalat



~*~  Perbuatan yang Tidak Membatalkan Shalat  ~*~


Kalau kita ini sering membaca perbuatan dan hal-hal yang bisa membatalkan shalat,
bukan berartikita tidak diijinkan melakukan perbuatan yang bisa membatalkan shalat
Misal saja dalam keadaan darurat dan saat perang
Memang banyak hal yang dianggap membatalkan shalat
atau dianggap tidak boleh dilakukan dalam shalat
padahal ternyata hal-hal tersebut boleh dilakukan
Diantaranya :

1. Mencegah orang yang hendak lewat didepannya ketika shalat

Ketika sedang shalat, diperbolehkan menjulurkan tangan
untuk menghalangi orang yang hendak melintas di depan kita
Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW dari AbuSa’id al-Khudri:

إذا صلى أحدكم إلى شيء يستره من الناس, فأراد أحد أن يجتاز بين يديه فليدفعه, فإن أبى فليقاتله فإنما هو شيطان

Artinya :
""Jika seseorang diantara kalian shalat menghadap sesuatu yang membatasinya dengan manusia,
kemudian seseorang hendak lewat di antara kedua tangannya (di hadapannya)
maka cegahlah orang itu
Jika dia menolak (masih tetap inginlewat),
maka perangilah dia karena sesungguhnya dia adalah setan"


2. Membunuh ular, kalajengking, dan hewan lain yang membahayakan ketika shalat

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم ((أمر بقتل الأسودين في الصلاة: العقرب والحية

Dari Abu Hurairah, "Bahwasanya Rasulullah SAW memerintahkan
untuk membunuh dua hewan yang berwarna hitam ketika shalat
yaitu kalajengking dan ular"


3. Menggendong anak kecil ketika shalat

فعن أبي قتادة ((أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يصلي و هو حامل أمامة بنت زينب بنت رسول الله صلى الله عليه و سلم فإذا سجد وضعها و إذا قام حملها

Dari Abu Qatadah, "Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat
dan dia menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah SAW
Ketika sujud beliau meletakkannya
dan ketika berdiri beliau menggendongnya lagi"


4. Sedikit berjalan karena ada kebutuhan

فعن عائشت قالت: كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يصلي في البيت, و الباب عليه مغلق, فجعت فاستفتحت فمشى ففتح لي, ثم رجع إلى مصلاه, ووصفت أن الباب في القبلة

Dari ‘Aisyah, dia berkata,
"Rasulullah SAW pernah shalat di rumah,
dan pintu dalam keadaan terkunci
Kemudian aku datang dan meminta dibukakan pintu,
lalu Rasulullah berjalan dan membukakan pintu untukku
Kemudian beliau kembali ke tempat shalatnya,
dan aku mengetahui bahwasanya pintu berada di arah kiblat"


5. Memindahkan kaki orang yang tidur karena ada kebutuhan:

عن عائشة قالت: ((كنت أمد رجلي في قبلة النبي صلى الله عليه و سلم و هو يصلي, فإذا سجد غمزني, فإذا قام مددتها

Dari ‘Aisyah, dia berkata:
"Aku pernah meluruskan kakiku di arah kiblat
nabishallallahu ‘alaihi wasallam
ketika beliau sedang shalat
Jika beliau sujud, beliau memindahkan kakiku,
dan jika beliau berdiri aku meluruskan kakiku lagi"


6. Mengerjakan shalat dengan memakai sandal

Dari Sa’id bin Yazid, Dia berkata:
"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik,
“Apakah Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat dengan mengenakan sepasang sandal?"
Dia menjawab,'Ya'
"An-Nawawi menjelaskan, pada hadits ini
terdapat keterangan mengenai dibolehkannya shalat dengan memakai sandal
dan khuf selama diyakini kebersihannya dari najis


7. Melepas sandal atau semacamnya ketika shalat karena ada kebutuhan

عن أبي سعيد الخدري قال: ((بينما رسول الله صلى الله عليه و سلم يصلي بأصحابه إذا خلع نعليه فوضعهما عن يساره فلما رأى ذلك القوم ألقوانعالهم….

Dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata: "Suatu ketikaRasulullah SAW shalat bersama para sahabatnya,tiba-tiba beliau melepas kedua sandalnyakemudian meletakkan keduanya di sebelah kiribeliau. Ketika para sahabat melihatnya, merekapun langsung melepaskan sandal-sandal mereka…."



8. Meludah pada baju atau sapu tangan / tissue

عن جابر عن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: ((إنأحدكم إذا قام يصلي فإن الله تبارك و تعال قبل وجهه, فلا يبصقن قبل وجهه ولا عن يمينه, وليبصق عن يساره تحت رجله اليسرى فإن عجلت به بادرت فليقل بثوبه هكدا)) ثم طوى ثوبه بعده على بعض

Dari Jabir dari Rasulullah SAW, Beliau berkata:
"Sesungguhnya jika seseorang di antara kalian berdiri untuk mengerjakan shalat,
maka sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala berada dihadapannya.
Maka janganlah meludah ke arah depan dan jangan pula ke arah kanan,
akan tetapimeludahlah ke arah kiri di bawah kaki kirinya.
Jika tergesa-gesa dengannya (tidak bisa menahanludahnya) maka meludahlah di bajunya sepertiini."


9. Memperbaiki baju dan menggaruk badanketika shalat.:

فعن جرير الضبي قال: ((كان علي إذا قام في الصلاة وضع يمين علي رسغ يساره, ولا يزال كذلك حتى يركع إلا أن يصلح ثوبه أو يحك جسده

Dari Jarir adh-Dhabbi, dia berkata:
"Ali jika berdiri di dalam shalat,
dia meletakkan tangan kanannya di pergelangan tangan kirinya,
dan senantiasa seperti itu hingga ia ruku’
kecuali jika ia memperbaiki bajunya atau menggaruk badannya"


10. Bertasbih bagi laki-laki dan bertepuk tangan bagi perempuan
jika terjadi kelupaan di dalam shalat

لقوله النبي صلى الله عليه و سلم: ((… من نابه شيء في صلاته فليسبح, فإنه إذا سبح التفت إليه, وإنها التصفيح للنساء

Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
"…jika terjadi sesuatu di dalam shalatnya maka bertasbihlah,
maka jika ia bertasbih menolehlah (imam) kepadanya (memperhatikannya),
dan sesungguhnya bertepuk tangan adalah bagi perempuan"


11. Melihat ke sebelah kanan atau kesebelah kiri karena kebutuhan

عن جابر قال: ((اشتكى رسول الله صلى الله عليه و سلم فصلينا وراءه و هو قاعد, و أبو بكر يسمع الناس تكبيره, فالتفت إلينا فرانا قياما فأشار إلينا فقعدنا فصلينا بصلاته قعودا

Dari Jabir, dia berkata:
"Rasulullah SAW pernah mengeluh
Kami shalat di belakang beliau
dan beliau dalam keadaan duduk,
dan Abu Bakar memperdengarkan kepada manusia bacaan takbirnya,
maka beliau menoleh kepada kami dan melihat kami shalat dalam keadaan berdiri,
dan beliau berisyarat kepada kami,
maka kami punduduk, dan sholat sesuai dengan sholat beliau,
yaitu dalam keadaan duduk"


12. Membalas salam dengan isyarat kepada orang yang memberi salam kepadamu
Jika seseorang mengucapkan salam kepadamu sedangkan kamu sedang melaksanakan shalat,
maka sudah jelas bahwasanya tidak boleh membalasnya dengan ucapan,
akan tetapi boleh membalasnya dengan isyarat menggunakan tangan

فعن ابن عمر قال: خرج رسول الله صلى الله عليه و سلم إلى قباء يصلي فيه, فجاءته الأنصار فسلموا عليه و هو يصلي, فقلت لبلال: كيف رأيت رسول الله صلى الله عليه و سلم يرد عليهم حين كانوا يسلمون عليه و هو يصلي؟ قال: هكذا, و بسط كفه [و جعل بطنه أسفل و جعل ظهره إلى فوق]

Dari Ibnu Umar, dia berkata:
"Rasulullah SAW pernah keluar menuju masjid Quba untuk shalat di dalamnya
Kemudian sahabat anshar datang dan memberikan salam kepada beliau sedangkan beliau sedang shalat,
maka aku berkata kepada Bilal:
bagaimana engkau melihat rasulullah membalas salam mereka
ketika mereka memberikan salam kepada beliau
sedangkan beliau sedang shalat?

Bilal berkata:
Seperti ini, dengan membentangkan telapak tangan beliau
(beliau menjadikan telapak tangannya berada dibawah dan menjadikan punggung tangannya kearah atas)"


13. Mengangkat kepala ketika sujud untuk mengecek keadaan imam ketika imam memanjangkan sujudnya
Jika kamu sedang shalat berjama’ah
dan imam memanjangkan sujudnya
atau tidak terdengar takbir
atau semisal itu maka boleh bagimu,
ketika kamu sedang sujud, untuk mengangkat kepalamu
untuk mengecek keadaan imam

فعن عبد الله بن شداد عن أبيه قال: ((خرج علينا رسول الله صلى الله عليه و سلم في إحدى صلاتي العشاء و هو حامل حسنا أو حسينا فتقدم رسول الله صلى الله عليه و سلم فوضعه ثم كبر للصلاة فصلى, فسجد بين ظهراني صلاته سجدة أطالها, قال أبي: فرفعت رأسي و إذا الصبى على ظهر رسول الله صلى الله عليه و سلم و هو ساجد فرجعت إلى سجودي, فلما قضى رسول الله صلى الله عليه و سلم الصلاة قال الناس: يا رسول الله إك سجدت بين ظهراني صلاتك سجدة أطلتها حتى ظننا أنه قد حدث أمر, أو أنه يوحى إليك, فقال: كل ذلك لم يكن, ولكن ابنى ارتحلنى فكرهت أن أعجله حتى يقضى

Dari Abdullah bin Syadad dari bapaknya, dia berkata:
"Rasulullah SAW keluar menuju kami dalam salah satu shalat isya
sedangkan beliau menggendong Hasan atau Husain
Kemudian Rasulullah SAW maju dan meletakkannya
kemudian bertakbir untuk memulai shalat,
kemudian beliau shalat

Beliau bersujud di tengah shalatnya dengan sujud yang panjang
Bapakku berkata:
"Aku mengangkat kepalaku, ternyata ada anak kecil di atas punggung Rasulullah SAW
sedangkan beliau sedang sujud,
kemudian aku kembali bersujud

"Ketika Rasulullah SAW telah selesai shalat, para sahabat berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau bersujud di tengah shalatmu dengan sujud yang panjang
hingga kami mengira bahwasanya telah terjadi sesuatu,
atau bahwasanya hal tersebut diperintahkan kepadamu,

Rasulullah menjawab:
Hal tersebut tidak mungkin,
akan tetapi anakku menaiki punggungku
maka aku enggan untuk mempercepatnya sampai ia selesai (menaiki punggungku)"


14. Melihat mushaf dan membaca darinya ketika shalat sunnah karena kebutuhan

Adapun yang dimaksud kebutuhan seperti menghendaki memperlama berdiri dalam shalat,
sedangkan ia tidak hafal
Maka tidak mengapa membaca dari mushaf ketika shalat

فعن القاسم أن ((عائشة كانت تقرأ في المصحف فتصلى في رمضان)) و قال القاسم: ((كان يؤم عائشة عبد يقرأ في المصحف

Dari al-Qasim bahwasanya 'Aisyah pernah membaca dari mushaf ketika shalat di bulan Ramadhan
Dan berkata al-Qasim:
"Pada hari itu ‘Aisyah beribadah (shalat) dengan membaca dari mushaf"


15. Menutup mulut ketika menguap

Dari Abu Sa’id Al-Khudri dari Rasulullah SAW, beliau bersabda

إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ


"Bila salah seorang dari kalian menguap
maka hendaklah dia menahan mulutnya dengan tangannya
karena sesungguhnya setan akan masuk"


16 Membetulkan posisi seseorang yang berada di shaf dengan menariknya ke depan
atau ke belakang, atau memindahkan makmum dari kiri ke kanan
Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW terhadap Ibnu Abbas,
yaitu beliau memindahkannya dari sisi kiri ke sisi kanan
beliau ketika Ibnu Abbas ikut melakukan shalat malam di sebelah beliau

Hal-hal yang diperbolehkan oleh syari’at ISLAM untuk dilakukan ketika shalat
dan perbuatan yang tidak membatalkan shalat


Semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat




***
Referensi :
Jumat, Maret 08, 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/03/16-perbuatan-yang-tidak-membatalkan.html?m=1
*

Macam Nafsu



~*~  Macam Nafsu  ~*~


1.Nafsu Kamilah

Merupakan peringkat tertinggi dari segala peringkat nafsu
Nafsu ini hanya dimiliki oleh para rasul, nabi


2.Nafsu Ammarah

Nafsu pertama yang harus ditaklukan yang cenderung mengajak manusia kepada perkara negatif
Ciri-cirinya adalah seperti iri hati, dengki, takabur, pemarah, sombong dengan kemewahan
dan mencari nama untuk kepentingan diri sendiri


3.Nafsu Lawwamah

Ciri-cirinya adalah suka berbuat baik
tetapi masih suka melakukan maksiat,
suka membantah pada nilai-nilai positif
dan suka menceritakan kebaikan diri sendiri
agar dikagumi oleh orang lain
Sifatnya hampir sama dengan peringkat pertama
namun ada perbedaannya walaupun hanya sedikit


4.Nafsu Mulhamah

Merupakan hasil positif dari penaklukan dua peringkat nafsu sebelumnya. Ciri-ciri positifny adalah sabar,
bersikap tenang, pemurah, merasa bersyukur dan suka mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan serta beramal baik


5.Nafsu Muthmainnah

Nafsu yang memiliki ciri-ciri mulia seperti tawakal, murah hati, suka mensyukuri nikmat tuhan
meskipun hanya sebahagian kecil atau sederhana dan sabar atas bencana. Impak positif dari nafs
peringkat ini adalah munculnya sifat-sifat arif dan bijaksana manusia


6.Nafsu Radliyyah

Dengan munculnya sifat-sifat kebijaksanaan
maka seseorang itu akan dapat memanjat peringkat ke 5 ini
Ciri-ciri seseorang yang berada diperingkat nasfu ini adalah
hidupnya diabdikan sepenuhnya hanya kepada tuhan,
takut kepada tuhan bukan sebagai tuhan yang menyiksakan,
tetapi kerana sifat Rahman dan Rahim-Nya


7.Nafsu Mardliyyah

Peringkat dimana jiwa sentiasa dihiasi dengan kesucian, kemuliaan dan kesempurnaan
Baik perkataan mahupun perbuatan, semuanya diridhai tuhan kerana jiwa, hati, perasaan, gerak-gerik, penglihatan, pendengaran, dan perjalanan hanya untuk-Nya
Pada peringkat ini, seseorang insyaalah dapat memiliki kehebatan dan keistimewaan luar biasa

sumber:
syariah



***
Referensi :
Sabtu, September 14, 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/09/7-macam-peringkat-nafsu-dalam-islam.html?m=1
*

Waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa





~*~  Waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa  ~*~


Doa merupakan tali penyambung yang kokoh antara hamba dengan Rabb_Nya,
berdoa kapan saja bisa
tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan waktu
dan saat-saat yang tepat dan cepat (mustajab) dikabulkan doa,
di antaranya yaitu :

1. Sepertiga Malam Terakhir

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"ALLAH turun kelangit bumi setiap malam saat tersisa sepertiga malam akhir,”
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

”Adakah yang sedang Berdoa Pada-KU, maka AKU Kabulkan,
Adakah yang Meminta Pada-KU, maka AKU Berikan,
Adakah yang Bertaubat Pada-KU, maka AKU Ampunkan."
(HR.Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir Radhiyallahu Anhuma, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Sesungguhnya pada waktu malam terdapat satu waktu,
bila pada saat itu seorang Muslim memohon kepada ALLAH sesuatu Kebaikan yang berkaitan dunia maupun akhirat,
Maka ALLAH akan menganugerahkan kebaikan tersebut,
dan itu ada pada setiap malam"
(HR. Muslim)


2. Pada Waktu Sujud

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb_Nya adalah pada waktu sujud,
maka perbanyaklah Berdoa pada saat sujud"
(HR.Muslim)


3. Saat antara Azan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu,
Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Doa itu tidak ditolak antara Adzan dan Iqamah, maka Berdoalah"
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dari Abdullah bin Amr Ibnu Ash,
Bahwa ada seorang laki-laki berkata,
"Wahai Rasulullah, Sesungguhnya para Muadzin itu telah mengungguli kita"
maka Rasulullah SAW Bersabda:
"Ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh para Muadzin itu,
dan jika kalian selesai (menjawab),
maka memohonlah (berdoalah) kalian pasti diperkenankan"
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)


4. Pada Saat di Akhir Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah Al Bahili ra berkata,
pernah ada yang bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Wahai Rasulullah’Doa apakah yang dikabulkan (dijabah)?"
Rasulullah SAW bersabda:
"Doa yang dipanjatkan di tengah malam akhir dan di akhir Shalat Fardhu (Wajib)"
(HR. At Tirmidzi dan An Nasa’i)


5. Pada Hari Jumat

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,
Bahwa Rasulullah SAW menyebut Hari Jumat kemudian bersabda :

"Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang Muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat),
dan memohon kepada ALLAH sesuatu (hajat) melainkan ALLAH pasti Mengabulkan permohonannya,
dan Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat Mustajab itu"
(HR.Bukhari)


6.Saat Melakukan Perjalanan (Musafir)

Rasulullah SAW Bersabda:
"Tiga permohonan (Doa) yang pasti diperkenankan ALLAH tanpa ditunda,
Doa orang yang di Didzalimi (Teraniya),
Doa Seseorang dalam Perjalanan (Musafir),
dan Doa Orang Tua kepada Anaknya"
(HR. Abu Dawud)


7.Saat mendengar Ayam Berkokok

RasulullahSAW bersabda :
"Apabila kalian mendengar Ayam Berkokok,
Maka mohonlah Anugerah-Nya karena Ayam itu melihat Malaikat"
(HR. Bukhari dan Muslim)


***
Referensi :
Minggu, Januari 06, 2013
http://muslimah.or.id/adab-doa/waktu-waktu-mustajab-untuk-berdoa.html
*

Berdosakah Istri Sering Meninggalkan Suami




~*~  Berdosakah Istri Sering Meninggalkan Suami  ~*~



Beberapa hari yang lalu, tetangga saya datang ke rumah,
tak tahunya beliau ingin curhat tentang istrinya

Beliau bercerita bahwa si istri seringkali meninggalkan rumah
dan membiarkan suami hanya termenung sendirian di rumah

Hal itu terjadi karena suami telah menyadari
bahwa dia terkadang melakukan tindakan di luar rencana,
keras kepala dan membuat istri kesal

Lalu apa hukum dan hadits yang akurat untuk menjawab masalah ini???





(***)


Kiranya berikut rangkuman jawaban yang bisa diberikan...

Ketahuilah bahwa Islam mengajarkan kepada seorang wanita
untuk taat kepada suami dan ajaran Islam
Karena sesungguhnya surga istri itu ada di dalam tanggung jawab suami

Islam melarang seorang istri meninggalkan suaminya
tanpa alasan yang benar
Karena wanita yang sudah menikah
telah mengikat janji di hadapan Allah SWT
untuk bertanggung jawab dan patuh kepada suami


Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktu,
berpuasa pada bulannya,
menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya
niscaya dia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan"
(HR. Ahmad)


Dari hadits di atas bisa diketahui
bahwa istri patuh kepada suami merupakan kewajiban istri
untuk mendapatkan surga Allah SWT

Apa yang dilakukan istri dengan meninggalkan rumah tanpa sebab,
justru tidak akan menyeleaikan masalah,
malah dapat memperberat masalah

Suami akan mempunyai kesan bahwa istri lari dari tanggung jawab
kewajiban sebagai istri dan hal itu akan membuat si suami menjadi sakit hati
Sehingga bisa jadi si suami menjadi sangat ringan untuk menceraikan
serta menambah fitnah bagi istri dan suami itu sendiri

Sebaiknya, bicarakan persoalan tersebut secara baik pada suami,
jangan dipendam dalam hati
Kemudian tetap berdoa kepada Allah SWT
untuk ketetapan keluarga dan kedamaian dalam membina rumah tangga

Rasulullah Muhammad SAW telah melarang wanita meninggalkan suami,
tanpa sebab, apalagi suami adalah orang yang taat kepada Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda,
"Apalagi jika istri pergi meninggalkan rumah
karena dimarahi suami yang menasehatinya
sungguh sangat berdosa karena perbuatan istri ini akan dilaknat oleh Allah SWT dan malaikat pun memarahinya"
(HR. Abu Dawud)


Wallahu A'lam


***
Referensi :
Senin, April 08, 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/04/berdosakah-istri-sering-meninggalkan.html?m=1
*

Shalat Sunnah Muakad





~*~  Shalat Sunnah Muakad  ~*~



Inilah Shalat-shalat Sunat Muakad yang sangat dianjurkan oleh Islam:

Sebagai seorang Muslim, memang kita dituntut untuk melakukan banyak amalan-amalan sunat
sebagai bonus tambahan kepada amalan-amalan wajib
karena itu, terdapat beberapa solat sunat yang sangat dituntut untuk dilakukan (muakad)

Keberhasilan menunaikannya dengan konsisten, ikhlas, khusyuk dan tawadho'
dijanjikan dengan pahala dan fadhilat yang besar di sisi Allah

Diantara solat-solat sunat muakad, yang sangat dituntut untuk dilakukan setiap hari adalah:

1. Solat Sunat Rawatib (10 Rakaat)

Dari Ibnu Umar r.a. berkata,
"Aku menjaga 10 rakaat dari Nabi Muhammad SAW;
2 rakaat sebelum solat Zuhur,
2 rakaat sesudahnya,
2 rakaat sesudah solat Maghrib,
2 rakaat sesudah solat Isyak
dan 2 rakaat sebelum solat Subuh (solat sunat Fajar)"
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Aisyah r.a. dalam sebuah hadis menyatakan,
"Tidak ada nafilah (solat sunat) yang sangat dijaga pelaksanaannya oleh Rasulullah melebihi dua rakaat solat sebelum Fajar"
(HR. Bukhari dan Muslim)


Ada ulama' yang mengatakan bahawa solat sunat Fajar
dan solat sunat Qabliyyah Subuh adalah solat yang sama,
namun ada juga yang berpendapat keduanya berbeda
Wallahu'alam


2. Solat Sunat Dhuha (2 Rakaat)

Daripada Abu Hurairah r.a., sabda Nabi SAW
"Telah berpesan kepadaku temanku (Rasulullah SAW) tiga macam pesan;
puasa 3 hari setiap bulan,
shalat Dhuha 2 rakaat
dan shalat witir sebelum tidur"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu mengerjakannya adalah ketika matahari sedang naik
(setelah matahari terbit hingga sebelum matahari tegak di atas kepala)



3. Solat Sunat Witir (1 Rakaat)

Sebuah hadis berbunyi
"Sesungguhnya Allah itu witir (ganjil), dan Dia menyukai witir
Maka lazimkanlah solat witir, wahai ahli Al-Quran"
(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)

Ditunaikan sekurang-kurangnya satu rakaat sebelum tidur


4. Solat Sunat Tahajjud (2 Rakaat)

Allah SWT berfirman,

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا ٧٩

Artinya:
"Dan dari sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji"
(Qs. Al-Isra’: 79)


5. Solat Sunat Taubat (2 Rakaat)

Dari Ali k.w.j., bahawa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah seseorang melakukan perbuatan dosa
lalu dia bangun dan bersuci, kemudian mengerjakan solat,
dan setelah itu memohon ampunan kepada Allah melainkan Allah akan memberikan Ampunan kepadanya"
(HR. At-Tirmidzi)


Manusia tidak pernah luput dari yang namanya dosa dalam sehari-harinya
Jika dihitung, jumlah rakaat solat-solat sunat adalah 17 rakaat,
Samaan dengan jumlah rakaat solat-solat wajib

Tujuan ditunaikan solat-solat sunat adalah untuk 'menambalnya'
bilamana ada kecacatan yang terjadi dalam solat-solat wajib yang kita kerjakan tersebut

Ibaratnya kain yang robek pu ditambal dengan serpihan kain yang sama,
begitupun dengan solat yang bocor akibat kelemahan dan kelalaian kita
yang 'ditambal' dengan solat-solat sunat


Semoga jadi  tambahan ilmu yang bermanfaat dan dimanfaatkan


***
Referensi :
Rabu, 16 Januari 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/01/5-shalat-sunnah-muakad-pilihan.html?m=1
*

Azab Meninggalkan Shalat Berjamaah




~*~  Azab Meninggalkan Shalat Berjamaah  ~*~




Pada dasarnya, dan seharusnya umat islam itu
kalau shalat fardhu dianjurkan shalat berjamaah di masjid
Meski demikian, kita banyak yang melalaikan berjamaah ini

Sebenarnya shalat berjamaah itu hukumnya sunnah, sunnah muakad
Ada sebuah hadits yang membuat bulu kuduk merinding

Keshahihan hadits ini belumlah admin ketahui
Namun semoga dapat dijadikan peringatan

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa mengabaikan shalat secara berjamaah, maka Allah SWT akan mengenakan 12 tindakan yang berbahaya kepadanya"

12 tindakan tersebut dibagi menjadi 4 bagian
Alam dunia, alam kubur, saat akan mati dan hari kiamat

3 tindakan yang dirasakan di alam dunia:

1. Allah SWT akan menghilangkan barokah dari usahanya dan rezekinya
2. Allah SWT akan mencabut nur orang mukmin
3. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman


***


3 tindakan ketika hendak mati:

1. Roh dicabut dalam keadaan sangat haus
2. Dia akan merasa sangat pedih ketika ruh dicabut
3. Dia akan dirisaukan oleh hilangnya iman


***


3 tindakan ketika berada dalam alam kubur:

1. Dia akan merasa susah menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir
2. Kuburnya akan cukup gelap
3. Kuburnya akan menyempit, menghimpit


***


3 tindakan di hari kiamat:

1. Hisabnya akan menjadi sangat berat (akan dosa)
2. Allah SWT akan murka kepadanya
3. Allah SWT akan menyiksanya dengan api neraka



Itulah 12 tindakan yang sangat menyiksa batin
saya sendiri, sedih rasanya bila membacanya
Bagaimana tidak, aku sendiri juga jarang berjamaah shalat fardhu di masjid,
hanya pada waktu maghrib dan subuh saja yang sering



***
Referensi :
Jumat, September 21, 2012
http://uswahislam.blogspot.com/2012/09/azab-ketika-meninggalkan-shalat.html?m=1
*

Bacaan Pembuka Pintu Rezeki



~*~  Bacaan Pembuka Pintu Rezeki  ~*~



Berikut ini ada 7 macam bacaan yang telah terbukti ma'bul
alias berhasil dilakukan oleh banyak orang

Tentu informasi ini datangnya dari mulut ke mulut.
Terutama adalah Surat Al-Waqiah,
pernah dilakukan oleh seorang pria dan di kota Kediri dan berhasil mendapatkan rezeki yang tidak diduganya.

7 Macam Bacaan Pembuka Pintu Rezeki yang Ampuh, diantaranya :

1. Memperbanyak Membaca "La hawla Wala Quwwata Illa billah"

"Barangsiapa yang lambat datang rezekinya
hendaklah banyak mengucapkan "La hawla Wala Quwwata Illa billah"
(HR. At Tabrani )


2. Membaca "La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin"

"Barangsiapa setiap hari membaca "La ilaha illallahul malikul haqqul mubin"
maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa takut dalam kubur"
(HR. Abu Nu’aim dan Ad Dailami)


3. Melanggengkan Bacaan Istighfar

"Barangsiapa melanggengkan beristighfar
niscaya Allah akan mengeluarkan dia dari segala kesusahan
dan memberikan rezeki dari arah yang tidak diduga-duga"
(HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majjah)


4. Membaca Surat Al-Ikhlas

"Barangsiapa mmbaca Surat Al Ikhlas ketika masuk rumah
maka berkah bacaan menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya"
(HR. AtTabrani)


5. Membaca Surat Al-Waqiah

"Barangsiapa membaca surat AlWaqiah setiap malam,
maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup"
(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab AlIman)


6. Memperbanyak Shalawat Atas Nabi
Ubay Bin Ka’ab meriwayatkan,
bila telah berlalu sepertiga malam,
Rasulullah Salallahu’alaih iwassalam berdiri seraya bersabda :

"Wahai Manusia Berdzikirlah Mengingat Allah,
berdzikirlah mengingat Allah
Akan datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama,
kemudian diiringi tiupan kedua
Akan datang kematian dan segala kesulitan didalamnya"


7. Membaca Subhanallah wabihamdihi Subhanallahil adziim

"…dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah SWT
sampai hari kiamat yang pahala tasbihnya itu diberikan untukmu"
(HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Da’awat)

Semoga jadi motivasi tambahan sebagai amalan harian kita semua




***
Referensi :
Kamis, 14 Februari 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/02/7-macam-bacaan-pembuka-pintu-rezeki.html?m=1
*

Kesalahan Dalam Shalat




~*~  Kesalahan Dalam Shalat  ~*~


Apa saja keslahan yang sering dilakukan dalam shalat,
mari kita simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya lebih lanjut

Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang petama kali akan dihisab atas seorang hamba pada hari kiamat adalah perkara shalat
Jika Shalatnya baik, maka baikpula seluruh amalan ibadah lainnya,
kemudian semua amalannya akan dihitung atas hal itu"
(HR. An Nasa’I : 463)


Banyak orang yang lalai dalam shalat, tanpa sengaja melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak diketahuinya,
yang mungkin bisa membuat amalan shalatnya tidak sempurna

1. Menunda–nunda Shalat dari waktu yang telah ditetapkan
Hal ini merupakan pelanggaran berdasarkan firman Allah SWT

? ????? ?????????? ??????? ?????
?????????????? ???????? ??????????

Artinya :
"Sesungguhnya shalat suatu kewajiban yang telah ditetepkan waktunya bagi orang-orang beriman"
(QS. An-Nisa : 103)


2. Tidak shalat berjamah di masjid bagi laki-laki
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang mendengar panggilan (adzan) kemudian tidak menjawabnya (dengan mendatangi shalat berjamaah), kecuali uzur yang dibenarkan"
(HR. Ibnu Majah Shahih)

Dalam hadits bukhari dan Muslim disebutkan
"Lalu aku bangkit (setelah shalat dimulai) dan pergi menuju orang-orang yang tidak menghadiri shalat berjamaah,
kemudian aku akan membakar rumah-rumah mereka hingga rata dengan tanah"


3. Tidak tuma’minah dalam shalat

Makna tuma’minah adalah, seseorang yang melakukan shalat,
diam (tenang) dalam rukuk, i’tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud
Dia harus ada pada posisi tersebut, dimana setiap ruas-ruas tulang
ditempatkan pada tempatnya yang sesuai

Tiak boleh terburu-buru di antara dua gerakan dalam shalat,
sampai dia seleasi tuma’ninah dalam posisi tertentu sesuai waktunya

Nabi SAW bersabda kepada seseorang yang tergegesa dalam shalatnya
tanpa memperlihatkan tuma;minah dengan benar,

"Ulangi shalatmu, sebab kamu belum melakukan shalat"
(HR.Bukhari)


4. Tidak khusu' dalam shalat, dan melakukan gerakan-gerakan yang berlebihan di dalamnya

Rasulallah SAW bersabda,
"Sesungguhnya, seseorang beranjak setelah mengerjakan shalatnya
dan tidak ditetapkan pahala untuknya
kecuali hanya sepersepuluh untuk shalatnya,
sepersembilan, seperdelapan, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga atau setangah darinya"
(HR. Abu Dawud, Shahih)

Mereka tidak mendapat pahala shalatnya dengan sempurna
disebabkan tidak adanya kekhusyu’an dalam hati
atau melakukan gerakan-gerakan yang melalaikan dalam shalat


5. Sengaja mendahului gerakan iman atau tidak mengikuti gerakan-gerakannya

Perbuatan ini dapat membatalkan shalat atau rakaat-rakaat
Merupakan suatu kewajiban bagi mukmin untuk mengikuti imam secara keseluruhan tanpa mendahuluinya
atau melambat-lambat-kan sesudahnya pada setiap rakaat shalat

Rasulallah SAW bersabda,
"Sesungguhnya dijadikan imam itu untuk diikuti keseluruhannya
Jika ia bertakbir maka bertakbirlah,
dan jangan bertakbir sampai imam bertakbir,
dan jika dia ruku’ maka ruku’lah dan jangan ruku’ sampai imam ruku’"
(HR. Bukhari)


6. Berdiri untuk melengkapi rakaat yang tertinggal sebelum imam menyelesaikan tasyahud akhir dengan mengucap salam ke kiri dan kekanan

Rasulullah SAW bersabda,
"Jangan mendahuluiku dalam ruku’, sujud
dan jangan pergi dari shalat (Al-Insiraf)"

Para ulama berpedapat bahwa Al-Insiraf, ada pada tasyahud akhir.
Seseorang yang mendahului imam harus tetap pada tempatnya
sampai imam menyelesaikan shalatnya (sempurna salamnya)
Baru setalah itu dia berdiri dan melengkapi rakaat yang tertinggal


7. Melafadzkan niat

Tidak ada keterangan dari nabi SAW maupun dari para sahabat
bahwa meraka pernah melafadzkan niat shalat

Ibnul Qayyim ra menyatakan dalam Zadul-Ma’ad,
"Ketika Nabi SAW berdiri untuk shalat beliau mengucapkan
"Allahu Akbar", dan tidak berkata apapun selain itu
Beliau (Nabi SAW) juga tidak melafalkan niatnya dengan keras


8. Membaca Al-Qur’an dalam ruku’ atau selama sujud

Hal ini dilarang, berdasarkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas ra. bahwa, Nabi SAW bersabda,
"saya telah dilarang untuk membaca Al-Qur’an selama ruku’ atau dalam sujud"
(HR. Muslim)


9. Memandang ke atas selama shalat atau melihat ke kiri dan ke kanan tanpa alasan tertentu

Rasulullah SAW bersabda,
"Cegalah orang-orang itu untuk mengangkat pandangan keatas
atau biarkan pandangan mereka tidak kembali lagi"
(HR. Muslim)


10. Melihat ke sekeliling tanpa ada keperluan apapun
Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa ia berkata,
"Aku berkata kepada Rasulallah SAW tentang melihat ke sekeliling dalam shalat Nabi SAW menjawab,
"Itu adalah curian yang sengaja dibisikan setan pada umat dalam shalatnya"
(HR. Bukhari)


11. Seorang wanita yang tidak menutupi kepala dan kakinya dalam shalat

Sabda Rasulullah SAW,
"Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah mencapai usia-haid,
kecuali jiak dia memakai jilbab (khimar)"
(HR. Ahmad)


12. Berjalan di depan orang yang shalat baik orang yang dilewati di hadapanya itu sebagai imam,
maupun sedang shalat sendirian dan melangkah (melewati) di antara orang selama khutbah shalat Jum’at

Rasulullah SAW bersabda,
"Jika orang yang melintas didepan orang yang sedang shalat mengetahui
betapa beratnya dosa baginya melakukan hal itu,
maka akan lebih baik baginya untuk menunggu dalam hitungan 40 tahun dari pada berjalan didepan orang shalat itu"
(HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun lewat diantara shaf orang yang sedang shalat berjamaah,
maka hal itu diperbolehkan menurut jumhur bedasarkan hadits Ibnu Abbas ra :
"Saya datang dengan naik keledai, sedang saya pada waktu itu mendekati baligh"

Rasulullah SAW sedang shalat bersama orang-orang Mina menghadap kedinding
Maka saya lewat didepan sebagian shaf, lalu turun dan saya biarkan keledai saya,
maka saya masuk kedalam shaf dan tidak ada seorangpun yang mengingkari perbuatan saya"
(HR. Al-Jamaah)

Ibnu Abdil Barr berkata,
"Hadits Ibnu Abbas ini menjadi pengkhususan dari hadits Abu Sa’id yang berbunyi
“Jika salah seorang dari kalian shalat, jangan biarkan seseorangpun lewat didepannya"
(Fathul Bari: 1/572)


13. Tidak mengikuti imam (pada posisi yang sama)
ketika datang terlambat baik ketika imam sedang duduk atau sujud

Sikap yang dibenarkan bagi seseorang yang memasuki masjid adalah
segera mengikuti imam pada posisi bagaimanapun,
baik dia sedang sujud atau yang lainnya


14. Seseorang bermain dengan pakaian atau jam atau yang lainnya
Hal ini mengurangi kekhusyu’an Rasulallah SAW,
melarang mengusap krikil selama shalat, karna dapat merusak kekhusyu’an
Nabi SAW bersabda,
"Jika salah seorang dari kalian sedang shalat,
cegahlah ia untuk tidak menghapus krikil sehingga ampunan datang padanya"
(HR. Ahmad)


15. Menutup mata tanpa alasan
Hal ini makruh sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyah,
"Menutup mata buka dari sunnah Rasulullah SAW"

Yang terbaik adalah, jika membuka mata tidak merusak kekhusyu’an shalat,
maka lebih baik melakukannya
Namun jika hiasan, ornament dan sebagainya disekitar orang yang shalat
atau antara dirinya dengan kiblat mengganggu konsentrasinya,
maka dipoerbolehkan menutup mata
Namun demikian pernyataan untuk melakukan hal itu dianjurkan (mustahab) pada kasus ini
Wallahu A’lam


16. Makan atau minum atau tertawa
Para ulama berkesimpulan orang yang shalat dilarang makan dan minum
Juga ada kesepakatan diantara mereka
bahwa jika seseorang melakukannya dengan sengaja
maka ia harus mengulang shalatnya


17. Mengeraskan suara hingga mengganggu orang-orang di sekitarnya

Ibnu Taimuiyah menyatakan,
"Siapapun yang membaca Al-Qur’an dan orang lain sedang shalat sunnah,
maka tidak dibenarkan baginya untuk membacanya dengan suara keras
karena akan mengganggu mereka
Sebab, Nabi SAW pernah meninggalkan sahabat-sahabat-nya
ketika mereka shalat ashar dan Beliau (Nabi SAW) bersabda,
“Hai manusia, setiap kalian mencari pertolongan dari Robb kalian
Namun demikian, jangan berlebihan satu sama lain dengan bacaan kalian"


18. Menyela di antara orang yang sedang shalat

Perbuatan ini terlarang, karena akan mengganggu
Orang yang hendak menunaikan shalat hendaknya shalat pada tempat yang ada
Namun jika ia melihat celah yang memungkinkan baginya untuk melintas dan tidak mengganggu,
maka hal ini di perbolehkan
Larangan ini lebih ditekankan pada jama’ah shalat

Jum’at, hal ini betul-betul dilarang
Nabi SAW bersabda tentang mereka yang melintasi batas shalat,
"Duduklah! Kamu mengganggu dan terlambat datang"


19. Tidak meluruskan shaf

Nabi SAW bersabda,
"Luruskan shafmu, sesungguhnya meluruskan shaf adalah bagian dari mendirikan shalat yang benar"
(HR. Bukhari dan Muslim).


20. Mengangkat kaki dalam sujud
Hal ini bertentangan dengan yang diperintahkan sebagaimana diriwayatkan dalam dua hadits shahih dari Ibnu Abbas ra
"Nabi SAW telah memerintah bersujud dengan tujuh anggota tubuh dan tidak mengangkat rambut atau dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan dua telapak kaki"

Jadi seseorang yang shalat (dalam sujud),
harus dengan dua telapak kaki menyentuk lantai dan menggerakan jari-jari kaki menghadap kiblat
Tiap bagian kaki haris menyentuk lantai
Jika diangkat salah satu dari kakinya, sujudnya tidak benar
Sepanjang dia lakukan itu dalam sujud


21. Meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan dan memposisikannya di leher
Hal ini berlawanan dengan sunnah karena Nabi SAW meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
dan meletakkan keduanya di dada beliau

Ini hadits hasan dari beberapa sumber yang lemah di dalamya
Tapi dalam hubungannya saling menguatkan di antara satu dengan lainnya


22. Tidak berhati-hati untuk melakukan sujud dengan tujuh anggota tubuh
(seperti dengan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutuk dan jari-jari kedua telapak kaki)
Rasulallah SAW bersabda,
"Jika seorang hamba sujud, maka tujuh anggota tubuh harus ikut sujud bersamanya:
wajah, kedua telapak tangan kedua lutut dan kedua kaki"
(HR. Muslim)


23. Menyembunyikan persendian tulang dalam shalat

Ini adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam shalat
Hal ini didasarkan pad sebuah hadits dengan sanad yang baik dari Shu’bah budak Ibnu Abbas yang berkata,
“Aku shalat di samping Ibnu Abbas dan aku menyembunyikan persedianku”

Selesai shalat di berkata,
“Sesungguhnya kamu kehilangan ibumu!
karena menyembunyikan persendian ketika kamu shalat!"


24. Membunyikan dan mempermainkan antar jari-jari (tasbik) selama dan sebelum shalat

Rasulallah SAW bersabda,
"Jika salah seorang dari kalian wudhu dan pergi kemasjid untuk shalat,
cegahlah dia memainkan tangannya karena (waktu itu)
ia sudah termasuk waktu shalat"
(HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi)


25. Menjadikan seseorang sebagai imam, padahal tidak pantas, dan ada orang lain yang lebih berhak
Merupakan hal yang penting, bahwa seorang imam harus memiliki pemahaman tentang agama dan mampu membaca Al-Qur’an dengan benar
Sebagaimana sabda Nabi SAW,
"Imam bagi manusia adalah yang paling baik membaca Al-Qur’an"
(HR. Muslim)


26. Wanita masuk ke masjid dengan

mempercantik diri atau memakai harum-haruman
Nabi SAW bersabda,
"Jangan biarkan perempuan yang berbau harum menghadiri shalat isya bersama kita"
(HR. Muslim)


27. Shalat dengan pakaian yang bergambar,
apalagi gambar makhluk bernyawa
Termasuk pakaian yang terdapat tulisan atau sesuatu yang bisa merusak konsentrasi orang yang shalat di belakangnya


28. Shalat dengan sarung, gamis dan celana musbil (melebihi mata kaki)
Banyak hadits rasulallah SAW yang meyebutkan larangan berbuat isbal diantaranya

A. Rasulallah SAW bersabda :
"sesungguhnya Allah tidak menerima shalat seseorang lelaki yang memakai sarung dengan cara musbil"
(HR. Abu Dawud (1/172 no. 638)

B. Rasulallah SAW bersabda :
"Allah SWT tidak (akan) melihat shalat seseorang yang mengeluarkan sarungnya sampai ke bawah (musbil) dengan perasaan sombong"
(Shahih Ibnu Khuzaimah 1/382)

C. Rasulallah SAW bersabda :
"Sarung yang melebihi kedua mata kaki, maka pelakunya di dalam neraka"
(HR.Bukhari : 5887)


29. Shalat di atas pemakaman atau menghadapnya
Rasulallah SAW bersabda,
"Jangan kalian menjadikan kuburan sebagai masjid
Karena sesungguhnya aku telah melarang kalian melakukan hal itu"
(HR. Muslim : 532)


30. Shalat tidak menghadap ke arah sutrah (pembatas).
Nabi SAW melarang perbuatan tersebut seraya bersabda :
"Apabila salah seorang diantara kalian shalat menghadap sutrah,
hendaklah ia mendekati sutrahnya sehingga setan tidak dapat memutus shalatnya"
(Shahih Al-Jami’ : 650)

Semoga Bermanfaat



***
Referensi :
Rangkuman Syaikh Muhammad Jibrin dan AL Qaulu Mubin fi Akhtaii Muallin
Syaikh Mansyur Hasan Salman
Terbitan Al Amin
http://artikelassunnah.blogspot.com/2010/02/30-kesalahan-dalam-shalat.html?m=1
*

Waktu Yang Istimewa Untuk Berdoa




~*~  Waktu Yang Istimewa Untuk Berdoa  ~*~



Assalamu'alaikum sobat-sobat se-tanah Air
Sebagaimana yang telah ditetapkan,
baik itu dalam kitab suci Al-Qur'an, hadits Nabi, dan ijma' para ulama,
bahwasanya do'a itu mempunyai waktu-waktu yang istimewa

Kapan saja itu, bisa disimak baik-baik di bawah ini

1. Malam Lailatul Qadar

Hal ini sebagaiman disebutkan dalam Al Qur'an Surat Al-Qadar ayat 3
Allah SWT berfirman,

َيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ 

Artinya :
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan"
(QS. Al-Qadar[97]: 3)


2. Berdoa di hari Arafah
Rasulullah SAW bersabda,
"Sebaik-baik doa adalah doa yang dipanjatkan di hari Arafah"
(HR. Tirmidzi)


3. Bulan Ramadhan
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa apabila ia berdoa ketika berbuka, maka doanya tidak akan ditolak"
(HR. Al-Bukhari)


4. Hari Jumat atau malam Jumat, atau waktu-waktu sepanjang hari Jumat
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya di hari Jumat terdapat waktu,
dimana kalau orang berdoa di waktu itu, akan dikabulkan"
(HR. At-Tirmidzi)

Mengenai dikabulkannya doa di hari Jumat,
banyak sekali riwayat-riwayat yang menjelaskan hal itu,
bahkan dalam sabda yang lain, Rasulullah SAW bersabda,

"Waktu itu terletak antara duduknya Imam setelah khutbah (pertama),
hingga dikumandangkannya (iqamah) untuk pelaksanaan shalat"


5. Di Pertengahan malam terakhir
Abi Umamah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya,
"Wahai Rasulullah, di waktu manakah doa didengarkan?"
Rasulullah SAW menjawab,
"Di pertengahan malam"


6. Waktu sahur, yaitu bagian terakhir dari malam
Allah SWT berfirman,

ل الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأسْحَارِ 

Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar,
yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah),
dan yang memohon ampun di waktu sahur[1]."
(QS. Ali Imran[3]: 17).

Maksudnya, waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh


7. Ketika azan dikumandangkan

Sebagaimana dikatakan oleh Sahl bin Sa'ad ra,
ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Dua waktu doa yang apabila kita berdoa di waktu itu,
maka tidak akan ditolak oleh Allah, yaitu
diwaktu azan berkumandang dan ketika kesusahan mendera silih berganti"
(ABu Dawud menambahkan, Ketika hujan turun)


8. Antara Azan dan Iqamah

Sebagaimana dikatakan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Anas ra,
ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ditolak doa di antara azan dan iqamah"
Kemudian kami berkata,
"Apa yang harus kami panjatkan, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab,
"Mintalah kepada Allah keselamatan di dunia dan di akhirat"


9. Ketika Iqamah

Sebagaimana dikatakan oleh Ahmad Jabir ra, ia berkata,
"Apabila shalat hendak dilakukan, maka pintu-pintu langit terbuka dan doa dikabulkan"


10. Setelah shalat wajib

Dari Abu Umamah ra, dia menuturkan,
ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Kapankah doa yang paling didengar olah Allah SWT?"
Rasulullah SAW menjawab,
"Di tengah malam dan setelah shalat-shalat fardhu"


11. Di waktu Sujud

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Paling dekatnya hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia bersujud,
maka perbanyaklah berdoa"


12. Ketika sedang membaca al-Qur'an,
apabila sudah mengkhatamkan bacaan

Diriwayatkan dari Imran bin Khasin ra,
ia melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur'an,
kemudian dia memintanya berdoa,
dan mengulanginya lagi permintaannya seraya mengatakan,
"Siapa yang membaca al-Qur'an maka mohonlah kepada Allah
karena sesungguhnya akan datang segolongan manusia yang membaca al-Qur'an
dan orang-orang meminta didoakan dengannya"
(HR. At-Tirmidzi)


13. Ketika Imam selesai membaca Surat Al-Fatihah

Sebagaiman sabdanya,
"Apabila imam mengatakan,
"Ghairil maghdubi 'alaihim waladh dhallin,"
maka katakanlah, "Amin",
niscaya Allah akan mencintai kalian


14. Ketika meminum air Zam Zam

Diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim dari hadits Ibnu Abbas ra,
ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Air zam zam berkhasiat sesuai dengan keinginan peminumnya,
apabila engkau meminumnya dengan harapan meminta kesembuhan,
maka Allah akan menyembuhkannya,
apabila engkau meminumnya dengan harapan untuk mengenyangkan,
maka Allah akan mengenyangkanmu,
apabila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga yang engkau rasakan,
maka Allah akan menghilangkan dahagamu"

Al-Hakim menambahkan, apabila engkau meminum Air Zamzam,
maka berdoalah sebagai berikut,
"Allahumma inni as'aluka 'ilman naf'an
wa rizqan wasi'an wa syifa'an min kulli da'in"
Artinya:
"Ya Allah, aku meminta kepadamu ilmu yang bermanfaat,
rezeki yang luas dan kesembuhan dari berbagai penyakit"


15. Ketika berkumplnya umat Islam di majelis dzikir

Rasulullah Muhammad SAW bersabda,
"Tidaklah duduk segolongan kaum yang berzikir kepada Allah
kecuali mereka dikelilingi malaikat,
dicurahkan kepada mereka rahmat,
dan diturunkan kepada mereka ketenangan
dan Allah akan mencatat orang-orang yang ada di dalamnya"



Itulah waktu-waktu yang paling mustajab untuk berdoa
dan Insya Allah akan dikabulkan
Sekian, wassalamu'alaikum semuanya




***
Referensi :
Jumat, 31 Mei 2013
http://uswahislam.blogspot.com/2013/05/15-waktu-yang-istimewa-untuk-berdoa.html?m=1
*

Minggu, 15 Desember 2013

Batasan Aurat Sesama Wanita




~*~ Batasan Aurat Antara Sesama Wanita ~*~


Syaikh hafizhahullah, kami mendengar bahwa batasan aurat antara sesama wanita adalah dari pusar hingga lutut,
Benarkah demikian?
Kami sering melihat wanita-wanita yang datang ke tempat-tempat resepsi dengan mengenakan gaun-gaun pendek dan transparan atau berbelah hingga tampak betisnya
Atau mengenakan gaun yang tidak berlengan dan yang menampakkan sebagian dada atau punggungnya
Sehingga penampilan wanita-wanita muslimah itu persis seperti para selebritis di negara-negara kafir atau artis-artis film yang biasa tampil di televisi

Jika kita larang, mereka akan membantah,
"Gaun seperti ini boleh-boleh saja sebab aurat antara sesama wanita adalah dari pusar hingga lutut"

Hingga rasa malupun sudah tidak ada lagi, menyerupai wanita-wanita kafir dan sifat nyinyir sudah melanda kaum wanita, akibatnya kondisipun semakin parah

Berilah kami jawaban semoga Allah membalas Anda dengan pahala kebaikan


Berikut jawabannya :

Alhamdulillah, sesungguhnya seluruh tubuh wanita adalah aurat bagi lelaki yang bukan mahramnya

Ia tidak boleh menampakkan diri di hadapan kaum lelaki meskipun tubuhnya ditutupi dengan pakaian jika dengan melihat sosoknya dan cara berjalannya dapat menimbulkan fitnah


Adapun yang disebutkan dalam soal bahwa batasan aurat antara sesama wanita adalah dari pusar hingga lutut, hal itu berlaku dalam kondisi khusus, yaitu jika ia berada di rumahnya di tengah saudara-saudara wanitanya dan karib kerabat wanita yang tinggal di rumahnya

Meskipun pada dasarnya ia wajib menutup seluruh tubuhnya agar para wanita lainnya tidak mengikuti dan menyebarkan kebiasaan yang jelek itu kepada yang lainnya (kebiasaan membuka aurat)

Begitu pula ia wajib menutup anggota-anggota tubuhnya yang menarik di hadapan mahramnya dan di hadapan wanita-wanita asing, agar dia tidak menjadi bahan pembicaraan disebabkan sebagian mahram atau wanita-wanita asing itu menceritakan hal tersebut kepada orang lain


Dalam hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:


“Janganlah seorang wanita menceritakan seluk-beluk wanita lain di hadapan suaminya hingga seolah-olah suaminya itu melihatnya dengan mata kepala”


Maksudnya, jika ia menampakkan anggota-anggota tubuh yang menarik, seperti dada, lengan, perut, punggung, bahu, leher dan betisnya, maka siapa saja yang melihat pasti terlintas dalam pikirannya hal itu

Biasanya kaum wanita suka menceritakan apa yang mereka lihat dari wanita lain kepada keluarga mereka yang laki-laki ataupun perempuan

Mereka akan menceritakan hal tersebut kepada lelaki-lelaki asing yang membangkitkan ketertarikan mereka kepada wanita tersebut

Hal itu tentu saja membuat jiwa-jiwa yang buruk terkait dengannya

Oleh sebab itu, ia wajib menutup anggota-anggota tubuh yang menarik, seperti dada, punggung, lengan, betis dan lainnya meskipun di hadapan mahram dan kaum wanita

Lebih-lebih lagi di tempat-tempat keramaian, tempat-tempat pesta, resepsi, di rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah meskipun disekelilingnya hanya kaum wanita

Kadangkala tanpa sengaja pandangan kaum pria dan anak-anak usia puber tertumbuk pada mereka

Kadangkala pula tanpa sengaja mereka terfoto dalam keadaan terbuka auratnya hingga dapat menimbulkan fitnah bagi yang melihatnya


Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah mengancam dengan keras kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis dan sempit dalam sabdanya:


“Dua kelompok manusia yang termasuk penghuni neraka, Salah satunya: Wanita-wanita yang berbusana tetapi pada hakikatnya telanjang, berjalan berlenggak-lenggok menarik perhatian manusia, kepala-kepala mereka laksana punuk unta, mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak mencium aromanya”


Makna kaasiyaat 'aariyaat (memakai busana tapi sebenarnya telanjang) adalah memakai busana yang transparan dan sempit hingga membentuk lekuk-lekuk tubuh mereka dan terdapat celah yang menampakkan dada dan payudara serta anggota-anggota tubuh yang menarik

Termasuk juga menampakkan diri di pesta-pesta dan tempat-tempat keramaian umum

Wallahu a'lam





***
Referensi :
Dinukil dari fatwa Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Prince of Jihad
Rabu, 3 Desember 2008 07:55:00
http://m.arrahmah.com/read/2008/12/03/2686batasan_aurat_antara_sesama_wanita.html
*

Haruskah Aku Jujur Keperawananku Hilang Saat Akan Menikah





~*~ Haruskah Jujur ~*~



Apakah seorang wanita harus memberitahu calon pelamarnya, bahwa keperawananya telah hilang?


Saif Al Battar – Kamis, 31 Maret 2011 10:17:04


Seorang teman perempuan saya mencintai seorang pemuda ketika dia berusia 13 tahun


Laki-laki itu berusia sepuluh tahun lebih tua darinya


Sang wanita siap melakukan apa saja demi sang laki-laki


Hingga dia melupakan zikir kepada Allah, walaupun dia berasal dari keluarga agamis


Baginya, sang laki-laki tersebut adalah segala-galanya


Kalau dia shalat, maka doanya tak lain agar sang laki-laki itu menikahinya dan tidak ada yang dia lakukan kecuali untuknya

Hingga akhirnya dia berzina dengannya


Akan tetapi ketika itu dia masih kecil, sehingga dia tidak tahu apa yang dia lakukan


Lalu dia mendatangi dokter yang dia kenal, maka sang dokter mendapatkan bahwa selaput daranya telah berlobang kecil


Ketika itu, teman saya mulai menyesal dan minta ampun kepada Allah serta shalat


Sementara sang pemuda tersebut ternyata meninggalkannya karena ada gadis yang lain


Sekian lama kemudian, ketika sang gadis telah masuk dunia perguruan tinggi, ada seorang pemuda saleh yang datang melamarnya


Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan


Maka dia datangi dokter yang lain


Dia sangat kaget ketika sang dokter menyatakan bahwa dia wajib menjahit selaput daranya yang robek


Setelah dia menyetujui lamaran tersebut, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan


Apakah meninggalkan orang yang melamar tersebut dan yang telah dia cintai, atau dia melakukan jahitan, atau apa yang harus diperbuat?


Mohon penjelasannya




Dan jawabannya adalah...



Alhamdulillah…
Sesungguhnya nestapa ini bukan yang pertama terjadi, dan bukan pula yang terakhir


Fitnah syahwat yang paling besar adalah laki-laki yang terkena fitnah wanita dan wanita yang terkena fitnah laki-laki


Syaikhul Islam Ibnu Taimiah, rahimahullah, berkata,

“Bercampurnya dua jenis manusia ini merupakan sebab fitnah. Seorang laki-laki yang bercampur baur dengan wanita, ibarat bercampurnya api dengan kayu bakar”


Al-Istiqomah 1/361
Demikianlah halnya api, dia membuat keduanya menyala, kemudian sang laki-laki meninggalkan setelah merenggutnya dan mencari wanita selainnya


Kejadian yang selalu berulang-ulang


Sang laki-laki menariknya pelan-pelan, kemudian merenggut kegadisannya,
Setelah itu dia tinggalkan dan mencari wanita lain sebagai isteri dan keluarganya yang dia merasa ama kepadanya

Akan tetapi siapa yang menyadari pelajaran ini dan mengetahui hakekat tipu daya sebelum segala sesuatunya terlambat


Sebelum menyesal dan sebelum tidak berguna lagi penyesalan


Kami mohon kepada Allah agar dia bertaubat dan bagi siapa saja yang telah bermaksiat, serta dapat belajar dari pelajaran yang keras dan pahit tersebut


Bagaimana jika Allah menghendaki hamba-Nya mendapatkan petunjuk dan istiqomah, sedangkan setan dan para pendukungnya menghendaki kesesatan dan penyimpangan


Allah Ta'ala berfirman,


??????? ??????? ??????????? ?????? ?????????????? ?????? ????????? ???? ?????????? ????????? ?????????? ????????? ??????? ??????? *
 ????????? ??????? ???? ??????? ?????????? ????????? ????????? ???????????? ???????????? ???? ????????? ?????? ???????? *
 ??????? ??????? ???? ????????? ???????? ???????? ???????????? ????????


Artinya:
“Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukmu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)”
(QS. An-Nisa : 26-28)


Sekarang, yang terjadi telah terjadi

Maka kewajiban yang paling utama bagi saudara anda sekaligus menjadi haknya yang paling utama atas anda adalah membantunya untuk bertaubat dengan sebenarnya (taubatan nasuha) serta menyesali apa yang telah dilakukan dan menyadari bagaimana pengaruh setan dalam menyesatkannya


Semoga Allah menerima taubatnya dan menutup aibnya dengan serapat-serapatnya


Adapun mengenai lamarannya, hendaknya dia meneruskannya selama yang dia harap adalah pemuda yang baik dan saleh


Dia tidak perlu menjahit selaput daranya yang hilang akibat perbuatan zina, karena itu termasuk penipuan

Tapi juga dia tidak perlu membuka aib dirinya

Tetapi tetap saja meneruskan rencana tersebut sesuai kehendak Allah

Semoga Allah menutup aib yang ada padanya


Jika sang suami tidak menyadari hal tersebut setelah pernikahan dan Allah menutup semua rahasia anda, maka teruskan pernikahan apa adanya


Tapi jika ternyata sang suami mengetahui permasalahan tersebut, maka mungkin anda memberikan isyarat bahwa kegadisannya hilang akibat kecelakaan, atau semacamnya dengan bahasa isyarat

Karena sering terjadi kegadisan seseorang dapat hilang dengan kejadian semacam itu


Semoga, jika dia telah berusaha, sang suami menutup aibnya


Apabila hal tersebut tidak mungkin dan sang suami telah mengetahui bahwa kegadisannya telah hilang, maka sang suami boleh membatalkan pernikahannya jika dia menginginkan hal tersebut serta minta dikembalikan apa yang telah dia berikan kepada isterinya tersebut, baik mahar atau biaya perkawinan


Semoga dengan dibatalkannya pernikahan tersebut, walau setelah pernikahan yang sesaat, lebih baik baginya dan lebih menutup aibnya


Sebab setelah itu, dia akan tergolong sebagai janda

Dan jika dia menikah lagi setelah itu, dia dapat menikah sebagaimana seorang janda


Semoga Allah memberi taufik dan hidayah ke jalan yang lurus
Kepada kita semua
Aamiin…





***
Referensi :
http://m.arrahmah.com/read/2011/03/31/11682-apakah-seorang-wanita-harus-memberitahu-calon-pelamarnya-bahwa-keperawanany.html
*