Kamis, 11 Juli 2013

Keutamaan Dzikir



~*~  Keutamaan Dzikir  ~*~



Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam
Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib.
Semoga semakin memotivasi untuk tidak lalai dari dzikir, apalagi dzikir yang banyak disebut kalam Allah yaitu majelis ilmu yang mengkaji Al Kitab dan Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam


Pertama, mengusir setan

Kedua, mendatangkan ridho Ar Rahman

Ketiga, menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana

Keempat, hati menjadi gembira dan lapang

Kelima, menguatkan hati dan badan

Keenam, menerangi hati dan wajah

Ketujuh, mendatangkan rizki

Kedelapan, orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan

Kesembilan, mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam

Kesepuluh, mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihatnya

Kesebelas, mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap keadaan

Keduabelas, seseorang akan semakin dekat  pada Allah sesuai dengan kadar dzikrnya pada Alalh ‘azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh dari-Nya

Ketigabelas, semakin bertambah ma’rifah (mengenal Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah

Keempatbelas, mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘azza wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah

Kelimabelas, meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan melihat kalian”
(QS. Al Baqarah: 152)
Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut

Keenambelas, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

Ketujuhbelas, hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-

Kedelapanbelas, dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan karena lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar

Kesembilanbelas, menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan

Keduapuluh, menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah

Keduapuluh satu, ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh

Keduapuluh dua, jika seseorang mengenal Allah dalam  keadaa lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit

Keduapuluh tiga, menyelematkan seseorang dari adzab neraka

Keduapuluh empat, dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat

Keduapuluh lima, dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji dan batil

Keduapuluh enam, majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis setan

Keduapuluh tujuh, orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya

Keduapuluh delapan, dzikir akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat

Keduapuluh sembilan, karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan naungan ‘Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas

Ketigapuluh, sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta

Ketigapuluh satu,  dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia

Ketigapuluh dua, dzikir adalah tanaman surga

Ketigapuluh tiga, pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya

Ketigapuluh empat, senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan. Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Artinya :
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah orang-orang yang fasik”
(QS. Al Hasyr: 19)

Ketigapuluh lima, dzikir mudah menggerakkan hamba

Ketigapuluh enam, dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit



***
Faedah dzikir lainnya insya Allah akan kami lanjutkan pada kesempatan lainnya. Allahumma yassir wa a’in

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat







***
Referensi :
Rabu, 02 Maret 2011
Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar ‘Alam Al Fawaid, 94-114
Riyadh-KSA, 26 Rabi’ul Awwal 1432 H (28/02/2011)
http://wiwikhaylila.wordpress.com/2011/03/02/36-keutamaan-dzikir-1/
www.rumaysho.com
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar