Jumat, 03 Mei 2013

Ketika Puasa Belumlah Terbayarkan




~*~  Ketika Puasa Belum Terbayarkan  ~*~


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuhu...

Ustadz, Apakah tidak ada puasa sunah untuk orang-orang yang masih punya hutang puasa wajib? (misalnya karena dulu lalai)
Apakah harus diluansi dulu semua hutang puasa wajib tersebut?
Padahal ingin sekali puasa syawal, pausa arafah dan puasa senin kamis ???
wassalam ....

Assalamu alaikum wr.wb.
Pada dasarnya puasa wajib (hutang puasa wajib) tentu harus didahulukan daripada puasa sunnah
Pasalnya, puasa wajib merupakan hutang yang harus dibayar, sementara puasa sunnah dilaksanakan ketika memiliki kesempatan dan jika tidak tak berdosa
Karena itu, bagi yang memiliki hutang puasa hendaknya segera membayar hutang puasa wajibnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah
Namun demikian kalaupun puasa sunnah dilakukan sebelum membayar hutang puasa wajib, maka puasa sunnahnya tetap sah selama waktu untuk membayar hutang puasa wajib masih ada, sebab membayar hutang puasa Ramadhan membentang hingga Ramadhan berikutnya.


Jadi berpuasa Arafah dan berpuasa hari Asyura bagi yang memiliki hutang puasa diperbolehkan dan puasanya tentu sah
Demikian jika terkait dengan puasa sunnah yang tidak memiliki hubungan dengan Ramadhan

Adapun untuk puasa sunnah yang memiliki hubungan dengan Ramadhan seperti puasa enam hari bulan syawwal, maka sebagian ulama mensyaratkan harus menyempurnakan (membayarkan) puasa Ramadhannya terlebih dahulu
Sebab Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, seolah-olah ia berpuasa selama setahun penuh
(HR. Muslim)


Menurut mereka siapa yang memiliki hutang berarti belum berpuasa Ramadhan secara sempurna sehingga harus dibayar dahulu hutangnya
Namun jumhur ulama menyatakan boleh berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawwal sebelum membayar hutang puasa Ramadhan karena jangka waktu untuk mengganti puasa tersebut lebih luas dan tidak harus di bulan Syawwal

Sebab Allah befirman,




ﺃَﻳَّﺎﻣًﺎ ﻣَّﻌْﺪُﻭﺩَﺍﺕٍ
ﻓَﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻨﻜُﻢ ﻣَّﺮِﻳﻀًﺎ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻰٰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻌِﺪَّﺓٌ ﻣِّﻦْ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﺃُﺧَﺮَ





“(yaitu) dalam hari yang tertentu. maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain
(Qs. Al-Baqarah: 184)


Tidak ada dalil yang menunjukkan larangan berpuasa sunnah sebelum mengganti hutang puasa Ramadhan
Ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam menganjurkan berpuasa sunnah seperti Asyura beliau tidak memberikan syarat bahwa pelakunya harus telah membayar hutang puasa Ramadhan
Apalagi disebutkan oleh Aisyah ra bahwa karena kondisi tertentu ia mengganti hutang puasa Ramadhan pada bulan Sya’ban

Andaikan pelaksanaan puasa sunnah menyaratkan dibayarkannya hutang puasa Ramadhan berarti Aisyah ra tidak berpuasa sunnah dalam setahun. Hal ini mustahil...
Wallahu a’lam bish-shawab

Tak ada yang sempurna dalam kehidupan setiap makhluk
tak ada kata yang tak luput akan sebuah kesalahan
Kesalahan dari kami ... dan kebenaran hanya milik ALLAH Subhanahu Wata'ala




***
Referensi :
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar