Rabu, 16 April 2014

Saya Mudah Terangsang





~*~  Saya Mudah Terangsang  ~*~




Saya adalah seorang pelajar sekolah lanjutan
Saya cinta kepada agama dan tekun beribadah
Tetapi saya menghadapi suatu kendala,
yaitu mudah terangsang bila melihat pemandangan yang membangkitkan syahwat,
dan hampir-hampir saya tidak dapat menguasai diri dalam hal ini
Keadaan ini membuat saya repot karena harus sering mandi dan mencuci pakaian dalam
Bagaimana saran Ustadz untuk memecahkan problematika ini
sehingga saya dapat memelihara agama dan ibadah saya dengan baik?


JAWABAN:

Pertama, saya berdoa semoga Allah memberi berkah kepada Anda,
pemuda yang begitu besar perhatiannya terhadap agama yang lurus ini,
dan saya minta kepada Anda agar senantiasa berpegang teguh dengannya dan tetap antusias kepada-Nya
jauh dari teman-teman yang jelek perilakunya,
serta senantiasa menjaga agama dari gelombang materialisme dan kebebasan,
yang telah banyak merusak pemuda-pemuda dan remaja-remaja kita

Juga saya sampaikan kabar gembira kepada Anda bahwa
Anda bisa termasuk anggota tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah pada hari tidak ada lagi naunngan selain naungan-Nya,
selama Anda taat kepada-Nya.


Kedua, saya nasihatkan kepada saudara penanya agar
memeriksakan diri kepada dokter spesialis,
barangkali problema yang dihadapi itu semata-mata berkaitan dengan suatu organ tubuh tertentu,
dan para dokter ahli tentunya memiliki obat untuk penyakit seperti ini

Allah berfirman:

“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”
(Qs. An Nahl: 43)


Rasulullah saw. bersabda:

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan Ia juga
menurunkan obat untuknya”
(HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah)


Ketiga, saya nasihatkan juga kepada Anda agar menjauhi -sekuat mungkin–
segala hal yang dapat membangkitkan syahwatnya
dan menjadikannya menanggung beban serta kesulitan (mandi dan sebagainya)
Adalah suatu kewajiban bagi setiap mukmin untuk tidak menempatkan dirinya ditempat-tempat yang dapat menimbulkan kesukaran bagi dirinya
dan menutup semua pintu tempat berhembusnya angin fitnah atas diri dan agamanya

Simaklah kata-kata hikmah berikut:

“Orang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan untuk membenarkan kejelekannya
setelah terjatuh kedalamnya,
tetapi orang berakal ialah orang yang pandai menyiasati kejelekan agar tidak terjatuh ke dalamnya”


"Diantara tanda orang salih ialah menjauhi perkara-perkara yang syubhat
sehingga tidak terjatuh ke dalam perkara yang haram,
bahkan menjauhi sebagian yang halal
sehingga tidak terjatuh kedalam yang syubhat"


Rasulullah SAW Bersabda:

“Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqin (orang yang takwa)
sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak terlarang
karena khawatir terjatuh pada yang terlarang”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Athiyyah as-Sa’di dengan sanad sahih)


Keempat, setiap yang keluar dari tubuh manusia
–karena melihat pemandangan-pemandangan yang merangsang–
belum tentu mani (yang hukumnya wajib mandi jika ia keluar)
Boleh jadi yang keluar itu adalah madzi,
yaitu cairan putih, jernih, dan rekat, yang keluar ketika sedang bercumbu,
atau melihat sesuatu yang merangsang, atau ketika sedang mengkhayalkan hubungan seksual
Keluarnya madzi tidak disertai syahwat yang kuat, tidak memancar,
dan tidak diahkiri dengan kelesuan (loyo, letih),
bahkan kadang-kadang keluarnya tidak terasa
Madzi ini hukumnya seperti hukum kencing,
yaitu membatalkan wudhu (dan najis) tetapi tidak mewajibkan mandi
Bahkan Rasulullah SAW memberi keringanan untuk menyiram pakaian yang terkena madzi itu,
tidak harus mencucinya

Diriwayatkan dari Sahl bin Hanif, ia berkata,
“Saya merasa melarat dan payah karena sering mengeluarkan madzi dan mandi,
lalu saya adukan hal itu kepada Rasulullah SAW
kemudian beliau bersabda,
‘Untuk itu, cukuplah engkau berwudhu’
Saya bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mengenai pakaian saya?"
Beliau menjawab,
‘Cukuplah engkau mengambil air setapak tangan,
lalu engkau siramkan pada pakaian yang terkena itu”
(HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi. Beliau berkata, hasan sahih)

Menyiram pakaian (pada bagian yang terkena madzi)
ini lebih mudah daripada mencucinya,
dan ini merupakan keringanan serta kemudahan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya
dalam kondisi seperti ini yang sekiranya akan menjadikan melarat jika harus mandi berulang-ulang
Maha Benar Allah Yang Maha Agung yang telah berfirman:

“… Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur”
(Qs. Al-Maa’idah: 6)


Wallahu a’lam



***
Referensi :
Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 127
Sabtu, 07 Agustus 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/08/07/saya-mudah-terangsang/
*

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
    dan terima kasih banyak kepada AKI atas nomor yang AKI
    beri 4 angka [3889] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus .
    dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
    ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu KI. insya
    allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
    kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
    sekali lagi makasih banyak ya AKI? bagi saudara yang suka PASANG NOMOR
    yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA,,di no (((085-321-606-847)))
    insya allah anda bisa seperti saya?menang NOMOR 899 JUTA ,

    PESUGIHAN DANA GAIB

    PESUGIHAN UANG BALIK
    DAN PESUGIHAN TUYUL

    BalasHapus