Minggu, 02 Juni 2013

Pentingnya Shalat Berjama'ah Di Mesjid






~¤~ Pentingnya Shalat Berjamaàh Di Mesjid ~¤~



Sebagian umat Islam masih membiasakan diri mengerjakan sholat 5 waktu di rumah atau di kantor tempat ia bekerja
Sangat sedikit yang membiasakan sholat 5 waktunya berjamaah di masjid atau musholla dimana azan dikumandangkan
Bahkan ada sebagian saudara muslim yang membiasakan dirinya sholat seorang diri alias tidak berjama’ah,
Padahal terdapat sekian banyak pesan dari Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang menganjurkan ummat Islam –terutama kaum pria- sholat berjamaàh di masjid tempat dimana azan dikumandangkan


ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﻦْ ﺳَﺮَّﻩُ ﺃَﻥْ ﻳَﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻏَﺪًﺍ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻓَﻠْﻴُﺤَﺎﻓِﻆْ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺣَﻴْﺚُ ﻳُﻨَﺎﺩَﻯ ﺑِﻬِﻦَّ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺷَﺮَﻉَ ﻟِﻨَﺒِﻴِّﻜُﻢْ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺳُﻨَﻦَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺇِﻧَّﻬُﻦَّ ﻣِﻦْ ﺳُﻨَﻦِ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِﻜُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤُﺘَﺨَﻠِّﻒُ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻟَﺘَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺔَﻧَﺒِﻴِّﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺔَ ﻧَﺒِﻴِّﻜُﻢْ ﻟَﻀَﻠَﻠْﺘُﻢْ ﻭَﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺘَﻄَﻬَّﺮُ ﻓَﻴُﺤْﺴِﻦ ﺍﻟﻄُّﻬُﻮﺭَ ﺛُﻢَّ ﻳَﻌْﻤِﺪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪٍ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺧَﻄْﻮَﺓٍ ﻳَﺨْﻄُﻮﻫَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻳَﺮْﻓَﻌُﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً ﻭَﻳَﺤُﻂُّ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺳَﻴِّﺌَﺔً ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻨَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺘَﺨَﻠَّﻒُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣُﻨَﺎﻓِﻖٌ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡُ ﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻳُﺆْﺗَﻰ ﺑِﻪِ ﻳُﻬَﺎﺩَﻯ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻠَﻴْﻦِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺎﻡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﻒِّ
(ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ )


Ibn Mas’ud radhiyallahu ’anhu berkata:
“Barangsiapa ingin bertemu Allah esok hari sebagai seorang muslim, maka ia harus menjaga benar-benar sholat pada waktunya ketika terdengar suara adzan, Maka sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aala telah mensyari’atkan (mengajarkan) kepada Nabi shollallahu ’alaih wa sallam beberapa SUNANUL-HUDA (perilaku berdasarkan hidayah/petunjuk) dan menjaga sholat itu termasuk dari SUNANUL-HUDA. Andaikan kamu sholat di rumah sebagaimana kebiasaan orang yg tidak suka berjamaàh berarti kamu meninggalkan sunnah Nabimu Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.
Dan bila kamu meninggalkan sunnah Nabimu Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam pasti kamu tersesat, Maka tidak ada seseorang yang bersuci dan dia sempurnakan wudhunya kemudian ia berjalan kemasjid diantara masjid-masjid ini kecuali Allah subhaanahu wa ta’aala mencatat bagi setiap langkah yg diangkatnya menjadi kebaikan yg mengangkat derajatnya dan bagi setiap langkah yg diturunkannya menjadi penghapus kesalahannya. Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjamaàh kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya. Sungguh adakalanya seseorang itu dihantar ke masjid didukung oleh dua orang kanan kirinya untuk ditegakkan di barisan saf”
(HR. Muslim 3/387)


Berdasarkan hadits diatas sekurangnya terdapat beberapa pelajaran penting:

1. Seseorang yang disiplin mengerjakan sholat saat azan berkumandang akan menyebabkan dirinya diakui sebagai seorang muslim saat bertemu Allah subhaanahu wa ta’aala kelak di hari berbangkit

Sungguh suatu kenikmatan yg luar biasa…!
Pada hari yang sangat menggoncangkan bagi semua manusia justru diri kita dinilai Allah subhaanahu wa ta’aala sebagai seorang hamba-Nya yg menyerahkan diri kepada-Nya
Kita tidak dimasukkan ke dalam golongan orang kafir, musyrik / munafiq

ﻣَﻦْ ﺳَﺮَّﻩُ ﺃَﻥْ ﻳَﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻏَﺪًﺍ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ﻓَﻠْﻴُﺤَﺎﻓِﻆْ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﺆُﻟَﺎﺀِ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺣَﻴْﺚُ ﻳُﻨَﺎﺩَﻯ ﺑِﻬِﻦَّ

”Barangsiapa ingin bertemu Allah esok hari sebagai seorang muslim, maka ia harus menjaga benar-benar sholat pada waktunya ketika terdengar suara adzan”



2. Menjaga sholat termasuk kategori aktifitas SUNANUL-HUDA (perilaku / kebiasaan berdasarkan pertunjuk Ilahi)

Barangsiapa memelihara pelaksanaan kewajiban sholat 5 waktu setiap harinya berarti ia menjalani hidupnya berdasarkan petunjuk dan bimbingan Allah subhaanahu wa ta’aala
Berati ia tidak membiarkan dirinya hidup tersesat sekedar mengikuti hawa nafsu syaitan



3. Sholat di rumah identik dengan meninggalkan sunnah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam,
Padahal tindakan meninggalkan sunnah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam merupakan gambaran raibnya cinta seseorang kepada Nabinya Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam
Sebaliknya, bukti cinta seseorang akan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam adalah kesungguhannya untuk melaksanakan berbagai sunnah beliau

ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﺻَﻠَّﻴْﺘُﻢْ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِﻜُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤُﺘَﺨَﻠِّﻒُ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻟَﺘَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺔَ ﻧَﺒِﻴِّﻜُﻢْ

”Andaikan kamu sholat di rumah sebagaimana kebiasaan orang yang tidak suka berjamaàh berarti kamu meninggalkan sunnah Nabimu Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam”



4. Meninggalkan sunnah Nabi akan menyebabkan seseorang menjadi TERSESAT

Berarti tidak lagi hidup di bawah naungan bimbingan dan petunjuk Allah
Sungguh mengerikan, bilamana seorang muslim merasa menjalankan kewajiban sholat, namun karena ia kerjakannya tidak di masjid, maka hal itu menyebabkan dirinya menjadi tersesat dari jalan
yang lurus…!
Na’udzubillaahi min dzaalika


ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻢْ ﺳُﻨَّﺔَ ﻧَﺒِﻴِّﻜُﻢْ ﻟَﻀَﻠَﻠْﺘُﻢْ

“Dan bila kamu meninggalkan sunnah Nabimu Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam pasti kamu tersesat”



5. Barangsiapa menyempurnakan wudhu lalu berjalan ke masjid, maka hal itu akan mendatangkan kenaikan derajat & penghapusan kesalahan

ﻭَﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺘَﻄَﻬَّﺮُ ﻓَﻴُﺤْﺴِﻦُ ﺍﻟﻄُّﻬُﻮﺭَ ﺛُﻢَّ ﻳَﻌْﻤِﺪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺴْﺠِﺪٍ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺟِﺪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺧَﻄْﻮَﺓٍ ﻳَﺨْﻄُﻮﻫَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻳَﺮْﻓَﻌُﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺩَﺭَﺟَﺔً ﻭَﻳَﺤُﻂُّ ﻋَﻨْﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺳَﻴِّﺌَﺔً

”Maka tidak ada seseorang yang bersuci dan dia sempurnakan wudhunya, kemudian ia berjalan ke masjid diantara masjid-masjid ini kecuali Allah subhaanahu wa ta’aala mencatat bagi setiap langkah yg diangkatnya menjadi kebaikan yg mengangkat derajatnya dan bagi setiap langkah yang diturunkannya menjadi penghapus kesalahannya”



6. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu menggambarkan bahwa pada zaman Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam masih hidup di tengah para sahabat radhiyallahu ’anhum,
Jika ada yg tertinggal dari sholat berjamaàh maka ia dipandang identik dengan orang munafiq sejati

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻨَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺘَﺨَﻠَّﻒُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣُﻨَﺎﻓِﻖٌ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡُ ﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ

”Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjamaàh kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya”



7. Pada zaman Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam, sedemikian bersemangatnya orang menghadiri sholat berjamaàh di masjid sampai-sampai ada yang dipapah 2 orang di kiri-kanannya agar ia bisa sholat berjamaàh di masjid

ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻳُﺆْﺗَﻰ ﺑِﻪِ ﻳُﻬَﺎﺩَﻯ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻠَﻴْﻦِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺎﻡَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼّﻒّ

”Sungguh adakalanya seseorang itu dihantar ke masjid didukung oleh dua orang kanan kirinya untuk ditegakkan di barisan saf”


Yaa Allah …
Berkahi, mudahkan dan kuatkanlah kami untuk selalu sholat lima waktu berjamaàh di masjid bersama saudara muslim kami lainnya,
Aamiin …



Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat



Referensi :

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar